Di dalam dunia pengolahan plastik atau yang biasa disebut dengan plastik injection, tentunya dibutuhkan beberapa injeksi mesin plastik untuk melengkapi proses produksi. Tentu saja, penggunaan mesin ini berhubungan dengan elemen proses pengolahan lainnya seperti material nya, mold, pendinginan, dan tentu saja sumber daya manusia.

Namun seiring penggunaanya, mesin plastik injection biasanya akan mulai bermasalah, dan disinilah peran dan tanggung jawab manusia dalam hal pengoperasian sangat diandalkan. Maka dari itulah, ada baiknya untuk mengenali berbagai masalah yang mungkin timbul terhadap injeksi mesin plastik, kira-kira apa saja? Simak selengkapnya berikut ini.

Temperature barell low

Bagi mesin plastik injection yang baru, mungkin masalah seperti ini bisa diatasi dengan cepat dan efektif. Namun sayangnya, bagi mesin yang sudah lama, maka proses penanganannya pun akan berbeda, dikarenakan mesin lama masih tidak memiliki sensor untuk mendeteksi tersebut. Temperatur barrel yang rendah, bisa dilihat dengan menggunakan termo kontrol. Jika pada bagian termo kontrol menujukkan lampu “on” dan “off” secara bergantian, maka tandanya temperatur sudah kembali stabil.

Akan tetapi, jika hanya satu saja menyala (lampu hijau) maka ini menunjukkan bahwa adanya pemasangan termocouple yang sedikit kendor ataupun heater putus, sehingga mengalami over heat pada mesin.

Sebaliknya, jika lampu merah yang terus menyala, maka terdapat kemungkinan besar bahwa termo couple mengalami putus. Jadi dengan kata lain, pengecekan temperatur barrel adalah hal yang cukup dasar.

Temperatur oli mengalami kenaikan

Sebagai standarnya, temperatur oli pada sistem injeksi mesin plastik adalah 38 derajat celcius hingga 50 derajat celcius. Dan jika temperatur oli menunjukkan suhu yang lebih tinggi, maka terjadi permasalahan pada sistem aliran oli yang tidak lancar. Untuk menanggulanginya, ada baiknya untuk membersihkan strainer atau saringan air yang ada pada saluran masuk. Jika sudah dilakukan maka selanjutnya melakukan pengecekan terhadap aliran keluar yang terdapat pada heat exchanger melalui proses mematikan mesin dan kemudian menutup keran air.

Mold tidak dapat melakukan high press

Salah satu permasalahan yang sering terjadi, sekaligus sering salah penanganannya adalah masalah Mold yang tidak dapat melakukan high press. Untuk itu, agar tidak salah dalam melakukan penanganannya, ada baiknya untuk pertama kali dilakukan pengecekan terhadap temperatur mold. Jika temperatur mold terlalu tinggi maka dapat menimbulkan pemuaian terhadap guide pin mold. Dengan begitu menjadikan bagian mold menjadi seret dan tidak dapat melakukan high press.

Untuk penyebabnya sendiri, kemungkinan dikarenakan saluran cooling yang mampet ataupun penggunaan MTC pada mold. Untuk tekanan low maksimal pada mol sendiri memiliki standar sekitar 60 kg/cm2. Untuk itu selalu pastikan tekanan berada dalam keadaan yang standar.

Screw tidak dapat melakukan charging

Penyebab utama yang sering terjadi adalah karena material yang habis dan leher hoper mengalami over heat. Dengan begini, material beku yang terdapat pada leher hoper ataupun screw backpress akan menjadi sangat tinggi. Tak hanya itu, penyebab lainnya juga dikarenakan material yang telah tercampur dengan minyak. Untuk mengatasi hal ini, ada baiknya dilakukan pengecekan dan pemeliharaan mesin secara berkala dan teratur.

Demikianlah beberapa informasi singkat mengenai masalah-masalah yang dapat timbul terhadap mesin plastik injeksi, untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang perawatan mesin, suku cadang, sekaligus informasi tentang harga mesin injeksi plastik, silahkan langsung mengunjungi situs www. Adinusaglory.com.

Semoga bermanfaat!

WhatsApp chat